Siapa sih yang tidak ingin memiliki NDSi? Handheld terbaru dari Nintendo ini sebenarnya merupakan sebuah upgrade besar-besaran dari NDS Lite. Peningkatan yang paling terasa pada NDSi adalah layar LCD yang membesar 0.25 inch dari pada versi Lite. Pengurangan ukuran NDSi sehingga lebih kecil 12% dan juga bobot yang lebih ringan 4 gram dari NDS Lite. Waktu pengisian baterai NDSi juga diklaim lebih cepat. Bayangkan saja, biasanya untuk mengisi baterai sebuah NDS Lite kita membutuhkan waktu tiga jam. NDSi diklaim hanya membutuhkan waktu dua setengah jam untuk pengisian penuh.
Paling-paling masalah yang menimpa NDSi adalah daya tahan baterai yang sedikit lebih pendek dari NDS Lite dan hilangnya slot GBA yang membuat NDSi tidak memiliki backward compatibility terhadap sistem tersebut. Kemudian juga ada pembatasan region lock yang pertama kalinya diberlakukan Nintendo untuk handheld buatannya dan yang terakhir adalah kendala khusus yang menimpa kita di Indonesia yaitu problem bahasa. Seperti yang kalian ketahui, NDSi pertama kali dirilis untuk region Jepang. NDSi juga tidak memiliki opsi mengganti bahasa pengoperasian. Hal ini tentu merepotkan kita yang tidak mengerti bahasa Jepang.
Nah, berhubung saat ini NDSi sudah tersedia versi Inggris, jadi enggak salah dong kalau KotGa menunjukkan pada pembaca setianya apa saja yang menjadi keunggulan NDSi bila dibandingkan NDS Lite dan flash card apa saja yang bisa dipakai oleh NDSi. Jadi langsung aja deh, kita simak review KotGa berikut ini.
NDSi mulai dikembangkan pada tahun 2006 oleh Masato Kuwahara tepat saat Nintendo Wii dan NDS Lite dirilis ke pasaran. Bagi Masato membuat NDSi tidaklah semudah membuat NDS Lite. Dalam proyek NDS Lite, misinya adalah memperkecil semua komponen yang dimiliki oleh NDS lalu memperbaiki segala sesuatu kekurangan NDS. Hal ini bertolak belakang dengan proses pembuatan dan pendesainan NDSi. Dalam merancang NDSi kita harus membuat sebuah NDS yang bisa dipasarkan berdampingan dengan Nintendo Wii, tetapi tanpa merusak pasar yang sudah ada. Ujar Masato.
Hal yang sama juga diucapkan oleh Yui Ehara sebagai desainer NDSi. Baginya memdesain NDSi seperti mendandani wanita muda yang cantik. Ia harus berpikir bagaimana caranya agar wanita tersebut terlihat semakin cantik dan tidak membosankan. Sambil mendengarkan keluhan pacarnya yang mengomel masalah jerawat/sidik jari yang menempel di permukaan kulitnya.
Pada awalnya NDSi akan memiliki dua buah slot DS. Sama dengan NDS Lite yang memiliki slot DS dan GBA sekaligus. Kalau saja desain tersebut jadi diterapkan NDSi akan memiliki ukuran yang lebih tipis dari produk finalnya.
NDSi pertama kali dirilis di Jepang pada tanggal 1 November 2008 dan dibanderol dengan harga 18.000 Yen (18.900 Yen, termasuk pajak). Saat itu NDSi hanya memiliki dua buah warna. Yaitu hitam dan putih. Nintendo hanya menyediakan 200.000 unit pada saat peluncurannya dan langsung terjual sebanyak 170.799 unit menurut Enterbrain dan 171.925 menurut Media Create, hanya dalam tempo dua hari.
Nah setelah mengetahui ide di balik pembuatan NDSi dan angka penjualan pertamanya. Kayaknya fitur kali ini belum lengkap tanpa pembahasan kemampuan teknis dan bentuk NDSi secara detil. Jadi ayuk deh kita bahas seperti apa sih bentuk NDSi dan apa saja fitur yang dimiliki oleh handheld tersebut.
Seperti yang kami sebutkan di atas, NDSi memiliki ukuran yang sedikit lebih lebar dari pada NDS Lite hal ini sangat terlihat bila kita dempetkan dengan NDS Lite sebagai pembanding. Tetapi bukan berarti NDSi jauh lebih tebal dari pada NDS Lite. NDSi justru lebih tipis 2.6 mm dari NDS Lite. Ukuran lengkap keduanya bisa kamu simak pada tabel spesifikasi pada akhir artikel.
NDSi memiliki port SDMC yang memungkinkan kita untuk memasukan gambar ataupun lagu berformat AAC, M4A dan 3GP. Nampaknya Nintendo sengaja tidak memasukan format MP3 agar NDSi tidak dicap sebagai handheld yang mendukung pembajakan.
Khusus lagu atau suara, NDSi menyediakan sebuah software yang namanya Nintendo DSi Sound. Dengan bantuan software tersebut kita bisa mendengarkan lagu, merekam suara, mengubah-ubah pitch dan menambahkan filter-filter tertentu.
Untuk gambar atau foto NDSi memiliki sebuah software yang bernama Nintendo DSi Camera. Dengan software tersebut kita bisa mengedit foto secara terbatas dan menambahkan modifikasi menarik dengan software tersebut. Ingin punya kumis seperti Mario? Dari pada sibuk memelihara kumis, lebih gampang berfoto dengan NDSi kemudian tambahkan kumis dengan software Nintendo DSi Camera. Foto-foto tersebut juga bisa kita sinkronasikan dengan Nintendo Wii Photo Channel.
NDSi merupakan satu-satunya handheld Nintendo yang memakai region protection dan frimware yang bisa diupgrade. Kedua sistem tersebut cukup menyulitkan para hacker untuk menembus proteksi NDSi.. Saat ini memang beberapa flashcard mampu menembus proteksi kernel NDSi, tetapi tunggu sampai ada game yang diciptakan khusus untuk NDSi. Bisa dipastikan game tersebut tidak akan berjalan pada flash card yang ada saat ini.
Menu-menu dalam NDSi disusun berderet memanjang. Hal yang baru dari menu tersebut adalah hadirnya Nintendo DSi Shop. Di sini kita bisa mengakses DSi Ware via internet, karena itu NDSi dilengkapi juga dengan WPA dan WPA2 (Wi-Fi Protected Access) untuk melindungi kita. Tetapi game-game lama NDS dan NDS Lite tetap tidak mensupport fitur keamanan tersebut, walaupun kita mainkan di NDSi.
DSi Shop menjual beragam DSi Ware yang mirip dengan Wii Ware. Keduanya sama-sama menjual game-game klasik dan mini game yang bisa dimainkan di NDSi atau Wii. Dalam rangka Trial Campaign, Nintendo membagikan 1000 point gratis bagi NDSi yang mengakses DSi Shop. Poin-poin tersebut bisa kita belikan DSi Ware. Harga sebuah DSi Ware cukup beragam, ada yang berharga 200, 500 dan 800 (premium). Trial Campaign ini akan berakhir pada bulan Maret 2010. Jadi bagi kamu yang ingin membeli NDS, kayaknya NDSi bisa menjadi pilihan yang menarik. Lumayan loh kalau bisa mendapatkan 1000 poin ^_^.