Hasil ekspansi Company of Heroes terbaru ini, Tales of Valor, mungkin tidak cocok untuk disebut sebagai sebuah sekuel. Mungkin lebih cocok bila disebut sebagai sebuah game yang berdiri sendiri. Tapi patut dicatat disini, bahwa ada beberapa perkembangan yang diberikan disini yang membuat game ini cukup bagus. Kamu tidak perlu membeli Company of Heroes original-nya agar bisa memainkan game ini (salah satu sebab kenapa kami menyebut game ini sebagai game yang berdiri sendiri). Apabila dalam seri ekspansi sebelumnya, Opposing Fronts, kamu akan mendapatkan dua pasukan tambahan dan pertempuran baru yang benar-benar terasa seperti hasil pengembangan dari game orisinilnya, maka kali ini dalam Tales of Valor, kamu tidak akan mendapatkan tambahan apapun yang berarti. Yang mengagetkan adalah Relic memutuskan untuk membawa permainannya ke arah yang baru.
Perubahan disini benar-benar kentara dan semuanya bisa terlihat dari tiga mode multiplayer baru yang ditawarkan disini dimana kesemua mode tersebut lebih memfokuskan pada kerjasama apabila dibandingkan dengan game orisinilnya. Bagi para penggemar setia Company of Heroes, kamu pasti akan merasa aneh dengan ekspansi terbarunya ini. Tapi bagi mereka yang baru pertama kali memainkan game ini, mungkin saja akan menyukainya. Satu-satunya kekurangan pada hasil ekspansi disini adalah karena setiap mode hanya memiliki satu map saja yang bisa kamu mainkan.
Operation Stonewall dapat dikatakan sebagai mode yang paling tradisional apabila dilihat dari sudut desain. Kamu akan diharuskan untuk mengatur sumber daya milikmu, kemudian menggunakannya untuk bangunan baru dan memproduksi prajurit agar bisa mengadakan perlawanan terhadap musuh. Tapi yang membuat Operation Stonewall beda dari yang lainnya adalah format permainannya. Maksimal pemain disini adalah empat orang. Secara bergantian kamu diharuskan untuk bekerja sama dengan gamer lain untuk menjaga benteng tersebut. Yang menjadi titik penting kerjasama disini adalah bagaimana kah para gamer yang ikut dalam permainan ini menentukan spesialisasi karakternya.
Beda halnya dengan Operation Panzerkrieg dimana mode permainan ini mementingkan jumlah poin yang kamu dapatkan. Setiap orang dalam permainan hanya akan diperbolehkan untuk mengendalikan satu tank saja. Tank yang berbeda serta upgrade berbeda yang bisa kamu dapatkan akan menentukan peran apa yang akan kamu mainkan dalam pertempuran tersebut. Maksimal pemain dalam game ini adalah tiga orang dalam setiap tim dan masing-masing gamer bisa memilih tank yang saling melengkapi satu sama lain.
Gagasan permainan baru tersebut bahkan dibuat lebih menarik lagi dalam Operation Assault. Mode ini merupakan pertandingan 3 lawan 3 dimana setiap pemain hanya bisa menyerang dengan menggunakan satu unit saja. Tapi bedanya, kali ini setiap gamer mendapatkan kebebasan untuk memilih sendiri pasukan infantri tipe apa yang diinginkan seperti sniper, medic, officer, engineer dan yang lainnya. Kamu akan menemukan dua fuel depot di masing-masing pihak dan masing-masing fuel depot tersebut dilindungi oleh tiga baris yang terdiri dari pistol, selokan dan sarang MG. Objektif kamu disini adalah berusaha untuk menembus barisan pertahanan musuh dan hancurkan fuel depot sebelum mereka menghancurkan fuel depot-mu. Selama permainan, bentengmu akan secara otomatis mengirimkan pasukan kepadamu untuk membantu penyerangan.
Sayangnya, unit yang dikendalikan oleh komputer tampaknya memiliki action yang berbeda setiap saatnya sehingga membuat kemampuan kita untuk memperkuat prajurit yang dimiliki oleh unit hero menjadi tidak efektif. Mode Assault juga mendapatkan map yang sangat biasa sehingga kamu tidak akan bisa melancarkan strategi serangan secara lebih kreatif. Pada dasarnya, inti permainan disini hanyalah mencoba untuk menghancurkan musuh dengan menggunakan apapun yang kamu punya.
Menurut kami, untuk sebuah game yang berdiri sendiri, mode permainan single player yang diberikan terasa tidak terlalu bagus. Setiap mode baru disini hanya terdapat tiga misi singkat yang akan dilakukan di atas map yang sama dan kamu juga akan mengendalikan pasukan yang sangat sedikit.
Untungnya, desain game ini secara keseluruhan cukup menarik dan cara penceritaannya dan koneksi antar naratif diantara setiap misi terasa sangat kuat. Contohnya, pada misi pertama di campaign pertama, kamu akan dihadapkan dengan misi untuk mencari tank di Villers-Bocage. Misi kedua, kamu diharuskan untuk memimpin kru yang mengendalikan tankmu ke tempat yang aman dan dalam misi ketiga, kamu akan diberikan objektif dimana kamu harus kembali lagi ke tempat tersebut untuk membersihkan semuanya.
Tales of Valor juga menggunakan fitur baru dimana kamu akan diberikan kekuasaan untuk mengarahkan tembakan kamu ke unit yang telah kamu incar. Tapi menurut kami pribadi, fitur ini sebenarnya sama sekali tidak penting. Ekspansi terbaru ini juga memiliki unit baru, tapi sayangnya unit baru ini didesain sebagai pengganti dari unit yang telah ada.
Komentar terakhir dari kami, menurut kami Tales of Valor merupakan tambahan yang cukup bagus untuk Company of Heroes. Dengan misi yang terlalu pendek, unit baru yang tidak terlalu berpengaruh dan fitur baru yang juga sebenarnya tidak perlu membuat penilaian kami terasa lebih kurang. Yang membuat game ini menjadi menarik hanyalah tiga mode yang ditawarkannya disini. Sayangnya, setiap mode tersebut hanya diberikan satu map yang sama persis dan kamu harus memainkan misi-misi tersebut di map yang sama dan kami berani jamin hal ini akan membuat kamu bosan.