Sabtu, 07 Februari 2009

Call of Duty: World at War


Dapat dipastikan kalau game Call of Duty: World at War sangat pas untuk kamu. Tadinya semua orang berpikir kalau mengembalikan alur waktu Call of Duty ke jaman perang dunia kedua merupakan sebuah ide yang buruk, nyatanya Call of Duty: World at War garapan Treyarch mampu menunjukkan kualitas yang sebaliknya. Walaupun diusung dalam balutan cerita yang sudah diulang berkali-kali dalam banyak game. Call of Duty: Worl at War tetap tampil memesona.

Jangan pernah lupakan lagu Dies Irae yang mengiringi logo Treyarch sebab bila kamu sampai melupakan lagu tersebut maka tempo permainan yang ingin disuguhkan oleh Treyarch tidak akan bisa diresapi dengan baik. Apalagi pada awal permainan biasanya kita memulai pertempuran dengan kondisi yang minim dan musuh menjepit kita dari berbagai arah. Dari situlah lagu Dies Irae sangat meresap ke dalam permainan, rasa putus asa seorang tentara dan dialog-dialog yang ekspresif ikut membawa kita ke dalam tempo cerita yang cepat tetapi penuh dengan adegan dramatis.


Mode campaign dimulai sebagai pasukan Amerika yang ditawan oleh Jepang, dan dilanjutkan dengan gerakan Rusia untuk merebut tanah airnya dari pihak Jerman. Semuanya disajikan silih berganti, seperti melihat ringkasan sejarah yang cukup cepat, padat dan jelas. Dari segi senjata tidak ada masalah serius yang akan kamu temui disini, tetapi disarankan untuk memainkan mode campaign Call of Duty: World at War dalam tingkat kesulitan yang sedikit tinggi atau kamu akan merasakan sebuah permainan yang kelewat mudah dan kamu akan merasakan jadi tentara robot tanpa tanding yang kuat menghadapi tusukan bayonet berkali-kali apalagi beberapa senjata terasa sedikit tidak imbang dengan senjata yang lain.

 
Untuk urusan mode permainan, ada sebuah mode tambahan yang cukup menarik perhatian. Mode tersebut adalah mode co-op secara split screen, bedanya apabila dibandingkan mode co-op pada game lain pembagian layar tidak secara horizontal atau vertikal, game ini lebih memilih untuk membagi layar secara kotak-kotak dengan posisi tidak sejajar. Sebuah metode yang tidak lazim dipakai. Kelemahan lainnya, mode co-op belum memiliki dua karakter yang berbeda seperti Gears of War atau Halo 3 yang memiliki dua orang karakter dan berperan masing-masing. Dengan kelemahan ini, jalannya cerita menjadi sedikit janggal mengingat teman-teman seperjuangan kita sering sekali meneriakkan nama kita. Sebagai contoh, Private Miller hancurkan bunker itu! Ternyata ada dua Miller di dalam pasukan dan saat ini mereka sedang berpandang-pandangan saling tuduh-menuduh soal nama siapa yang dipanggil.
Untuk urusan grafis, game ini bisa dibilang sangat jempolan dalam urusan satu ini. Sekedar saran untuk melihat grafis yang dahsyat dalam game ini, mainkan campaign sampai ke Berlin dan saksikan sendiri sebuah kekacauan perang, suara MG di mana-mana, letupan bom dan desingan peluru digambarkan dengan sangat indah ditambah lagi semua adegan tersebut diiringi dengan lagi Dies Irae membuat bagian tersebut cukup layak untuk diingat-ingat. Oh iya terkadang pada akhir sebuah misi kita diberikan pilihan untuk mengeksekusi sandera, walaupun tidak ada pengaruh apapun terhadap cerita tetapi tambahan tersebut cukup bagus walaupun terkesan sadis, setidaknya kita bisa mengambil pelajaran dari adegan tersebut. Yang namanya perang pasti efeknya buruk, betul enggak?

 

Beralih ke tata suara, Call of Duty: World at War bisa diacungi empat jempol sekaligus untuk urusan yang satu ini, apalagi beberapa pertempuran diiringi dengan musik yang sedap dan semua dialog digarap dengan sangat serius dan penuh penjiwaan. Satu-satunya kekurangan untuk urusan sound hanyalah di bagian suara senjata yang kurang tinggi desisannya sehingga semua peluru terdengar seperti terbuat dari seng bukan timah. Call of Duty: World at War sangat pas bagi penggemar serial Call of Duty dan perang dunia kedua. Yang dituduhkan semua orang kalau serial Call of Duty mengalami penurunan tidaklah seratus persen benar, mungkin hanyalah masalah selera yang jadi pertimbangan.

console : NDS, PC, PlayStation 3, Wii, Xbox 360

 

Gamers Zone Copyright © 2008 D'Black by Ipiet's Blogger Template