Game ini adalah sebuah remake classic. Jaman dulu dimana grafik yang ditawarkan hanya sederhana, gameplay game inilah yang menjadi daya tarik utama.
Saya cukup kaget Nintendo tidak merubah gameplay game ini sama sekali. Mungkin game ini ditujukan kepada gamers senior yang ingin nostalgia lagi, juga gamer baru yang enggak mau pusing ataupun mengira game ini hanyalah clone dari Fight Night.
Gameplay Punch Out!! sangatlah fun, walaupun tidak didukung oleh engine 3D yang real. Sebagai Little Mac kita hanya berdiri menghadapi lawan tanpa bisa bergerak kesana kemari, seakan-akan kita main catur saja.
Daya tarik utama dari remake ini adalah penggunaan Wiimote dan Nunchuk yang bisa gunakan sebagai "sarung tinju", mirip dengan game boxing di Wii Sports. Selain itu, game ini juga bisa menggunakan Balance Board yang bisa kita beli sepaket dengan Wii Fit. Tapi review ini saya buat berdasarkan cara main klasik, yaitu digital controller dengan 2 tombol (1 dan 2), karena permainan cara klasik inilah cara terbaik untuk mengalahkan game ini. Kayaknya cape dee kalau harus main game ini dengan nonjok-nonjok...
Cukup banyak gamer yang hampir enggak jadi beli game ini karena berpikir cara mainnya harus dengan nunchuk juga dengan balance board. Setelah tahu kalau game ini juga bisa dimainkan dengan cara klasik, gamers biasanya langsung membeli game ini.
Little Mac hanya memiliki 3 macam serangan yaitu serangan atas, serangan bawah, dan super. Tombol 1 digunakan untuk pukul kiri, 2 untuk pukul kanan. D-pad kiri untuk menghindar ke kiri, kanan untuk menghindar ke kanan, bawah untuk menunduk, dan atas untuk mengangkat tangan yang gunanya untuk memblok serangan atas. Serangan atas kita keluarkan dengan menekan tombol digital atas dibarengi dengan pukul kiri atau kanan. Kadang kala kita bisa mendapatkan super jika kita bisa memukul pada saat yang tepat (musuh berwarna kuning).
Game ini terdiri dari 3 kelas tinju yang harus kita ikuti, yaitu minor, major, dan world circuit. Little Mac harus melalui ketiga kelas ini untuk menjadi juara dunia sejati. Jika kamu menyelesaikan semua kelas diatas, kamu akan ketemu 2 mode lagi yaitu Title Defense mode dan Last Stand mode.
Di Title Defense mode, kamu akan melawan musuh yang kamu sudah temui sebelumnya dengan beberapa gerakan yang di tweak sehingga membuat kamu harus belajar lagi cara melawan musuh kamu dari nol.
Di Last Stand Mode, kamu akan kedapatan Little Mac tanpa kemampuan mengisi tenaga. Selain itu, Game Over akan terjadi jika Mac kalah 3 kali, dan kamu harus ulang lagi dari awal. Jangan berpikir untuk curang ya, kamu enggak akan bisa quit ditengah game.
Next Level sebagai pengembang game ini membuat game ini tidak jauh dari game aslinya. Sudah 15 tahun sejak Super Punch Out di Super Nintendo yang hingga masih sekarang masih suka saya mainkan di emulator, sehingga banyak gamer yang tidak bisa keluar dari nostalgia jika memainkan game ini di Wii. Hampir semua karakter kembali pada game Punch Out!! versi Wii ini. Semuanya kembali dengan kelemahan-kelemahan yang kita sudah tahu pada game klasiknya.
Walaupun demikian, ada 3 karakter baru yang bisa kita temukan pada game ini yaitu Disco Kid, Giga Mac, dan Donkey Kong (!!!). Karakter-karakter ngetop seperti Super Macho Man dan Mr. Sandman dirender dengan dengan cukup baik dan terlihat sangat colorful, cukup meyakinkan untuk console Wii yang powernya dibawah 360 maupun PS3. Tapi game ini bukan mengenai grafik kok.
Jika kamu pernah main Punch Out!! versi NES dan SNES, kamu akan menemukan beberapa cut scene yang benar-benar baru, seperti obrolan-obrolan karakter pada jelang pergantian ronde, ataupun latihan berlari melawati patung Liberty di New York yang sangat legendaris. Juga tidak ketinggalan animasi Knock Out yang bisa membuat kamu tertawa keras, seperti pada saat King Hippo KO mental keluar ring. Boong aja deh, kalau kamu enggak ngakak.
Sound game ini biasa-biasa saja. Yang menjadi perbedaan dengan seri PO sebelumnya adalah suara pelatih kamu yang lebih sering terdengar.
Read More... “[Wii] Punch Out!!” »»
Selasa, 09 Juni 2009
[Wii] Punch Out!!
Selasa, 02 Juni 2009
[PlayStation 3/Xbox 360] Bionic Commando
Suatu kelompok teroris yang disebut dengan BioReign, diduga merupakan kelompok yang bertanggung jawab atas terjadinya hal tersebut. Oleh karena itu, Spencer kini diberikan kesempatan untuk membersihkan namanya kembali dengan menjalani misi yang diperintahkan sehubungan dengan kekacauan yang tengah terjadi di Ascension City. Setting dari cerita kali ini terjadi sepuluh tahun setelah game-nya yang terdahulu. Apabila terdengar dari cerita yang dibawakan pada kali ini, sepertinya cerita dari game ini masih belum bisa dikategorikan istimewa. Masih bisa dibilang sebagai tema yang cukup sering dibawakan.
Di dalam Bionic Commando, Nathan Spencer sang karakter utama, dilengkapi dengan sebuah Bionic Arm yang menjadi ciri khasnya. Bisa dibilang, bahwa fitur dari Bionic Arm ini merupakan fitur khas sekaligus terkuat yang ada pada game ini. Dengan menggunakan mekanisme yang ada pada tangan Spencer, kamu bisa melakukan hal-hal seperti: bergelantungan layaknya Spiderman, menarik atau mengangkat obyek-obyek yang ada, dan tentunya untuk menghabisi pasukan-pasukan musuh yang menghalangi berlangsungnya misi kamu. Agak mirip dengan gameplay pada beberapa game Spiderman yang terakhir, dimana gamers dapat melompat dan berayun dari platform satu ke platform yang lainnya di dalam setting yang bersifat open-world, Spencer juga dapat melakukan hal yang sejenis dengan itu. Hanya saja, mekanisme dari lengan Spencer ini tidak se-leluasa apa yang bisa Spidey lakukan dengan jaringnya. Untuk dapat berpindah dari satu platform ke platform yang lainnya, Spencer dapat menjulurkan lengannya pada target-target yang berwarna biru. Apabila platform yang ingin dituju terasa cukup jauh untuk dapat diraih, kamu dapat mengulur panjang lengan bionic Spencer dan mengayunkannya untuk membantu lompatan kamu agar lebih dekat dengan platform selanjutnya. Kalau kita ingat-ingat seperti apakah game-game platformer klasik, fitur gameplay dari Bionic Commando yang satu ini bisa dibilang cukup tepat dan cukup mengingatkan dengan game-game klasik dalam pengimplementasiannya. Yang membuat bagian lompat-melompat dari satu gedung ke gedung yang lainnya kali ini hanyalah nuansa 3D yang lebih membutuhkan ketepatan, yang membuatnya lebih realistis dan tidak semudah untuk dilakukan pada tampilan 2D.
Kegunaan dari Bionic Arm ini adalah salah satu nilai lebih dalam melakukan eksplorasi di dalam game. Sayangnya, tangan bionic milik Spencer ini masih cukup dirasa kurang optimal pada combat system-nya. Dengan menggunakan tombol B, kamu dapat mengeluarkan light punch dan tombol Y untuk heavy punch. Selain mengkombinasikannya dengan grappling menggunakan Bionic Arm, variasi pada serangan yang dilakukan dengan tangan itu sendiri masih terasa kurang banyak. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh banyaknya pasukan lawan yang bisa dikalahkan cukup dengan menggunakan dua kali light punch. Heavy punch bisa kamu gunakan untuk melontarkan obyek-obyek ke udara, lalu obyek tersebut dapat kamu luncurkan ke arah lawan dengan menggunakan light punch. Dan tidak hanya Bionic Arm yang bisa kamu jadikan senjata di game ini, sepasang kaki yang Spencer miliki pun bisa menjadi senjata yang cukup berguna apabila kamu terjun dari ketinggian dan untuk melakukan serangan zip kick yang dapat dilakukan dengan menarik diri kamu ke arah target yang sudah dibidik dengan menggunakan Bionic Arm. Selain itu, kamu juga masih dipersenjatai dengan senjata-senjata semacam handgun, sniper, rocket launcher, dan sejenisnya yang dapat kamu dapatkan pada pod-pod yang dikirimkan. Perlu diingat juga, meskipun health dari Spencer dapat pulih dengan sendirinya, pada kenyataannya kamu tidaklah sekuat yang kamu bayangkan karena beberapa tembakan berturut-turut sebenarnya sudah cukup mampu untuk membuat kamu game over.
Kamu akan beraksi menjelajahi nuansa open-world dari Ascension City yang sudah berantakan dan sekitarnya. Akan tetapi, gameplay ini sendiri masih terkesan terlalu terbatas diakibatkan oleh adanya radiasi yang membatasi ruang gerak kamu dalam menjelajahinya. Jadi, bisa saja kamu akan menemukan platform yang kamu lihat dapat kamu tempati, tetapi kenyataannya tidak bisa kamu dekati karena adanya radiasi tersebut dapat membunuh jagoan kamu. Begitu juga dengan kenyataan bahwa kamu tidak bisa berenang atau bertahan di dalam air. Semakin memperkuat elemen klasik dari game platformer-nya yang terdahulu.
Kualitas grafis dari game ini tergolong cukup standar. Tidak jelek, namun juga tidak seistimewa kualitas grafis pada game-game keluaran Capcom yang terakhir seperti Street Fighter IV atau Resident Evil 5. Uniknya, di sebagian tempat-tempat tertentu dari Ascension City, kamu akan menemukan promotional ads seperti Nvidia, Pepsi, atau bahkan TriCell, yang merupakan perusahaan fiktif dari game Resident Evil 5. Tekstur dari gedung, bangunan-bangunan dan environment yang ada pun bisa dibilang cukup baik dan sama halnya seperti detil pada bagian-bagian tertentu. Sayangnya, apabila diperhatikan, ada kalanya kamu akan mengalami frame rate drop pada beberapa bagian kecil dari game ini. Selebihnya, masih cukup stabil.
Kualitas suara dari game ini masih terasa kurang mengesankan, walaupun tidak terlalu bermasalah pada voice-acting. Terlepas dari kualitas voice-acting yang bisa digolongkan cukup biasa, sound effects dari game ini masih seringkali terasa kurang berkesan. Hal ini dapat kamu rasakan contohnya pada bunyi suara tembakan yang kurang terdengar realistis. Akan tetapi, background music untuk game ini masih bisa dibilang merupakan sesuatu yang cukup khas, tematis, dan cukup berkesan di telinga, yang agak membedakannya dari musik-musik game action pada umumnya, terlebih lagi pada game Capcom. Yang cukup menarik, sebelum game ini dimulai, kamu akan mendengar kembali bunyi dari logo Capcom yang cukup klasik.
Di game ini, kamu akan menemukan cukup banyak challenge yang disediakan oleh GRIN, sang developer, untuk kamu selesaikan. Mulai dari challenge dalam berayun hingga challenge untuk cara-cara dalam menghabisi musuh-musuh yang ada. Selain itu, collectibles juga akan tersebar dengan banyaknya pada sepanjang game ini, di berbagai area yang ada. Collectibles tersebut dapat kamu kumpulkan untuk membuka sejumlah unlockable seperti concept art dan sebagainya. Sebagaimana game-game bernuansa open-world, eksplorasi wilayah tentunya akan menarik perhatian kamu terhadap sebuah game. Sayang, eksplorasi pada game ini terasa terlalu dibatasi
Apakah kamu merupakan seorang gamer dari game klasiknya? Kalau iya, tentunya kamu akan menyambut dengan hangat kehadiran game ini. Masih dengan fitur Bionic Arm yang menjadi khas dari game-nya, namun kamu akan dihibur dengan gameplay dan tampilan yang sesuai dengan saat ini, yaitu tampilan setting 3D, gameplay yang bergerak tidak hanya dari kiri-kanan saja, dan pengembangan yang pastinya belum dapat dihadirkan pada jaman dulu. Sayangnya, waktu pengembangan yang terhitung sudah diperbincangkan sejak lama, ternyata tidak memberikan hasil se-‘wah’ yang saya harapkan. Akan tetapi, fitur Bionic Arm pada gameplay-nya merupakan salah satu nilai lebih yang menjadi khas untuk game ini. Dilihat secara keseluruhan, Bionic Commando ini memang bukan sebuah game yang mengecewakan. Akan tetapi, di bawah publisher dengan nama sebesar Capcom, bukankah seharusnya GRIN bisa memberikan sesuatu yang lebih daripada ini? Iya nggak sih? (LYR)
Sabtu, 04 April 2009
The Wheelman
The Wheelman adalah game baru karya Midway yang diciptakan dengan menggunakan Vin Diesel sebagai model karakter utamanya dan bernama Milo. Secara garis besar, kami melihat game ini sebagai gabungan antara Grand Theft Auto, Burnout dan jalan cerita seperti Transporter. Sayangnya, walaupun dengan dukungan dari Vin Diesel dan gameplay yang diusahakan inovatif, tetap saja tidak mampu mengangkat game The Wheelman ini.
Pada awal permainan, kami merasa bahwa game ini cukup seru untuk dimainkan. Dengan adanya kendaraan keren yang dipadu dengan ketegangan di awal pada saat kamu dikejar-kejar oleh polisi serta cara menubrukan kendaraan dan animasi setelahnya yang memperlihatkan bagaimana mobil yang mengejar hancur berantakan. Tapi semakin lama permainan, kami merasa permainan ini semakin membosankan karena gameplay-nya terkesan repetitif.
Kisah game ini menurut kami kurang begitu jelas. Malahan, sepanjang game ini kamu tidak akan menemukan jalan cerita apapun kecuali kamu hanya diberikan beberapa file yang menjelaskan tentang biodata seseorang oleh seorang agen rahasia dan ia hanya menjelaskan secara sekilas mengenai sesuatu yang tampaknya berada di Barcelona, Spanyol itu. Tapi di luar adegan tersebut, kamu tidak akan mendapatkan informasi apapun mengenai organisasi tempat kamu bekerja. Selama game ini, kamu akan mendapatkan misi-misi seperti mengantarkan seseorang atau barang, kabur dari penjahat atau polisi, mengejar orang, mencuri mobil dan lainnya. Tapi karena tidak adanya jalan cerita yang solid untuk game ini, kamu tidak akan mengerti penyebab kamu melakukan ini karena apa.
Yang membuat semuanya semakin parah adalah game ini menggunakan sistem open-world ala Grand Theft Auto. Saat kamu mengeluarkan PDA-mu, kamu akan melihat beberapa icon yang berwarna warni. Warna hijau untuk misi yang mengikuti jalan cerita pada game dan ada tujuh warna lain yang akan kamu temukan untuk misi sampingan lain seperti mengantarkan seseorang ke tempat tertentu menggunakan taksi, bunuh semua musuhmu dalam Rampage dan kabur dari para pengejar dalam mode Fugitive.
Apabila dalam Grand Theft Auto, setiap kali kamu menerima misi, kamu akan diharuskan untuk pergi sendiri ke tempat yang dimaksud dan menjalankan tugas tersebut, maka lain ceritanya dengan The Wheelman. Setiap kali kamu memilih misi yang ingin kamu jalankan dari PDA, kamu akan langsung dibawa ke tempat tersebut dan tinggal menjalankan misi tersebut. Awal misi sampingan tersebut pun dibuat mirip seperti saat kamu akan memulai balapan mobil. Lalu saat kamu memilih tugas untuk mengantarkan seseorang ke tempat tertentu, kamu akan langsung dipindahkan ke dalam taksi yang sudah lengkap dengan penumpangnya. Benar-benar berbeda total jika dibandingkan dengan Grand Theft Auto yang mewajibkan kamu untuk membajak taksi dahulu baru mencari penumpang.
Grafis yang diberikan cukup bagus, mengingat ini adalah game untuk konsol next-gen. Tapi walau dibilang cukup bagus, tetap saja ada beberapa bagian yang masih terlihat kasar dan tidak terlalu bagus. Contoh paling konkrit adalah saat kamu sedang mengemudi melintasi daerah berlumpur. Saat lumpurnya muncrat ke belakang, kamu akan melihat lumpur yang terpental itu terkesan kotak-kotak. Hampir mirip dengan grafik dari PlayStation 2. Tapi untungnya, hal tersebut tertutup dengan kenyataan bahwa semua benda dalam game ini bisa dihancurkan (kecuali bangunan dan pohon).
The Wheelman tidak akan kami katakana sebagai game yang gagal karena sebenarnya game ini sendiri memiliki daya tarik sendiri. Ada satu elemen yang sebenarnya sangat tidak mungkin untuk dilakukan dalam game ini. Saat sedang mengemudi, kamu bisa berpindah-pindah kendaraan. Tapi cara pertukaran kendaraan inilah yang tidak lazim. Saat mobil yang kamu kendarai sedang berjalan dengan cepatnya, kamu bisa menekan tombol Airborne dan mobil yang paling dekat dengan kamu akan memperlihatkan sebuah tanda panah berwarna merah. Setelah dekat, panah tersebut akan berubah warna menjadi hijau dan kamu tinggal melepas tombol tersebut dan Milo akan melakukan gerakan akrobatik melompat dari mobil satu ke mobil lainnya. Dalam waktu yang singkat, Milo sudah berada di belakang kemudi kendaraan baru (suatu hal yang sangat tidak mungkin dan tidak realistis). Bila kamu mengesampingkan masalah realistis atau tidak, kamu akan mendapatkan bahwa game ini cukup menarik untuk dimainkan, tapi hanya untuk unsur fun saja.
Elemen lain yang diterapkan dalam game ini adalah Vehicle Melee. Pada Xbox360, stik analog kanan berguna sebagai tombol penyerang. Saat kamu sedang mengemudi di jalanan, kamu tinggal mengarahkan analog tersebut ke kanan, kiri atau depan, maka otomatis mobilmu akan menabrakan dirinya ke arah yang kamu tuju. Apabila ada musuh kamu yang memang sudah hampir hancur, saat kamu melancarkan serangan terakhir, kamu akan mendapatkan cutscene yang memperlihatkan hasil akhir dari seranganmu ini. Apabila kamu perhatikan, di bagian bawah kiri layar akan terlihat sebuah tulisan yang mengatakan bahwa kamu sedang mengemudi dengan kecepatan tinggi atau tidak. Apabila tulisan speeding sudah muncul, kamu bisa menggunakan boost untuk mempercepat laju kendaraan. Tapi untuk alasan tertentu, tampaknya setiap kali kamu menggunakan boost, musuh tetap berada di sampingmu seakan-akan mereka juga ikut mengeluarkan boost. Sekali lagi, bila kamu tidak mempedulikan tingkat realistis, game ini cukup menyenangkan.
Tapi hanya itu saja yang menjadi elemen penting dan menarik dari game ini. Di samping itu, tidak ada lagi hal lain yang bisa ditonjolkan. Bahkan saat kamu tidak mengendarai mobil pun, hal ini tidak membantu sedikitpun. Justru memperburuk penilaian kami terhadap gameplay yang ditawarkan. Pertama, Vin Diesel memiliki kapasitas peluru yang tidak terbatas. Kedua, Vin Diesel memiliki sistem regenerasi yang tidak terbatas. Ketiga, saat kamu memulai sebuah misi (tanpa kendaraan) kamu selalu memulai sebuah misi dengan cara yang sama. Kamu memulai sebuah misi di sebuah lorong, merangkak keluar sambil berlindung di balik sebuah peti kayu kemudian menembak musuh. Setelah selesai, kamu maju lagi dan kembali melakukan hal yang sama. Cukup membosankan.
Komentar penutup, kami merasa bahwa sebenarnya game ini memiliki potensial untuk bisa sukses di pasaran. Tapi dengan absennya jalan cerita yang bagus dan elemen yang tidak realistis membuat game ini terkesan hanya sebuah game untuk fun saja walau dari judul dan orang yang memerankannya (Vin Diesel) memberikan kesan bahwa game ini adalah game keras dan serius. Kami tidak menyarankan game ini untuk mereka yang mengincar jalan cerita.
console : ps3, xbox 360, pc
Read More... “The Wheelman” »»
Minggu, 29 Maret 2009
The Last Remnant
Dunia The Last Remnant dihuni beragam macam ras yang cukup menarik. Seperti ras Qsitis yang memiliki bentuk seperti manusia kadal. Ras Mitras yang merupakan manusia. Ras Yamas yang memiliki bentuk manusia ikan. Dan masih banyak ras lainnya. Peta dunia dalam game ini sangat luas. Tapi gamer tidak perlu menjelajahinya hanya tinggal memilih saja lokasi yang ingin dituju. Peta dunia di game ini terdapat berbagai macam kota dan dungeon yang dapat dijelajahi, seperti gua, kastil, hutan, dll.
Selain menyelesaikan quest utama, gamer juga dapat menyelesaikan quest sampingan yang cukup menarik untuk di ikuti. Seperti menolong orang yang diculik oleh bandit. Dan tentu saja jika gamer berhasil menyelesaikan misi, bakal ada hadiah setimpal berupa uang dan item. Uang yang didapat dapat dipergunakan untuk berbelanja keperluan karakter seperti senjata, perisai, aksesoris, dan item. Atau untuk merekrut pasukan baru di Guild.
Pertarungan merupakan bagian yang paling menarik dalam game ini. Gamer diharuskan pandai menerapkan strategi dalam memilih perintah bertarung yang ditampilkan secara sederhana. Seperti menyerang dengan senjata, menyerang mengunakan sihir, bertahan, mengunakan ability dan skill tertentu untuk menciptakan daya rusak yang lebih besar, jika HP karakter berkurang, maka dengan sendirinya akan muncul pilihan perintah mengisi HP karakter. Atau jika gamer tidak ingin repot, bisa juga menyerahkan sepenuhnya kepada komputer dalam memberikan perintah bertarung.
Dalam pertarungan, gamer dapat mengendalikan hingga 5 pasukan yang terdiri dari beberapa unit atau karakter. Dan selama pertarungan berlangsung, gamer terkadang juga diharuskan memencet tombol dengan tepat sesuai dengan tombol yang muncul di layar. Jika nilainya sempurna, gamer bisa menberi serangan balik kepada lawan, menghindari serangan musuh, atau memberikan daya rusak yang luar biasa kepada musuh. Setelah perintah-perintah diberikan dan menekan tombol X untuk memulai pertempuran, gamer akan melihat sudut pandang kamera yang diambil dari berbagai posisi seperti menonton sebuah film pertarungan yang mengagumkan.
Selain itu, setiap berhasil memenangkan pertarungan, gamer akan mendapatkan “Loot” yang sangat berguna sebagai bahan untuk mengupgrade senjata dan pelindung yang dimiliki oleh karakter agar menjadi lebih powerful. Tidak ada experince point dan level point yang harus dikejar dalam game RPG ini. Karakter dalam game ini akan berlevel up dengan sendirinya sesuai dengan performa gamer selama permainan.
Jika bertemu monster dalam jarak tertentu, gamer dapat langsung menantang monster tersebut dengan menekan tombol RT pada kontrol Xbox 360. Atau jika sedang malas bertarung, gamer dapat juga meloloskan diri dengan menekan tombol RB untuk mengunakan jurus memperlambat waktu. Sehingga karakter gamer dapat dengan mudah menghindari para monster yang mencoba mengepung.
Kualitas grafis game RPG ini yang mengunakan engine “Unreal Engine 3” sungguh menawan. Mimik muka pada karakter terlihat dengan jelas saat mengekpresikan perasaan, serta rambut karakter yang bergerak dengan mulus saat tertiup angin.
Walau loading yang dimiliki oleh game ini cukup lama dibandingkan dengan game RPG Infinite Undiscovery yang juga dari pegembang yang sama. Tapi, game The Last Remnant masih merupakan salahsatu game RPG yang wajib anda miliki. Selain menghadirkan alur cerita yang cukup menarik untuk diikuti dan tidak membosankan serta sistem pertarungan yang dihadirkan cukup menarik dan menantang. Didukung dengan visual yang berkualitas Next-Gen bakal menambah keasikan bermain dalam game ini.
Bagi gamer PC dan Playstation 3 juga akan kebagian jatah oleh Square Enix. Tetap di beritateknologi.com untuk mengikuti tanggal perilisannya di kedua platform tersebut.
console : Xbox 360
Read More... “The Last Remnant” »»
Sabtu, 28 Maret 2009
Warhammer Online: Age of Reckoning
Label: action, adventure, game news, game online, game preview, game reviews, hot game, new game

Warhammer Online: Age of Reckoning adalah salah satu game MMORPG yang paling ditunggu sekarang ini. Seperti yang kita ketahui, kebanyakan dari game online pada umumnya, hanya akan membuat kamu bertahan di game tersebut selama beberapa hari atau beberapa minggu saja. Tapi tidak halnya untuk Warhammer Online. Game ini akan membuat kamu terpaku untuk waktu yang lebih lama daripada yang kamu bayangkan.
Warhammer Online merupakan salah satu dari sekian banyak game online yang memiliki grafik terhalus dan jalan cerita yang terbaik yang pernah ada. Selain itu, seluruh aspek yang ada dalam Warhammer Online terlihat sangat mapan. Ini merupakan bukti bahwa sang pencipta dari game online ini telah menuangkan seluruh kemampuannya untuk menciptakan MMORPG tersebut.
Bagi para fans game Warhammer tentunya sudah mengenal game ini semenjak lama. Apabila bagi pembaca review ini bertanya-tanya "Kenapa bisa begitu?"; jawabannya cukup mudah. Game Warhammer Online ini terinspirasi dari game tabletop yang cukup populer. Sudah dua puluh tahun lamanya game ini eksis di dunia gaming dan pastinya para fans pasti sudah banyak mengkoleksi mainan-mainannya seperti orc, elves, dwarves, trolls dan banyak lagi yang lainnya. Sekarang, fans sudah bisa menciptakan avatar virtual sendiri dengan memilih satu dari enam fraksi yang dapat kamu pilih di Age of Reckoning. Cerita yang disajikan, seperti yang sudah kami sebutkan di atas, cukup bagus walau memang tema yang digunakan sudah sering kita temui. Contohnya, keadaan dimana Dark Elves mulai menginvasi kediaman dari High Elves.
Salah satu hal yang membuat game ini terasa seru untuk dimainkan, adalah kenyataan bahwa disini banyak sekali misi yang dapat kamu lakukan. Dengan banyaknya misi dan tipe permainan Player-versus-Environment (PvE), dijamin para gamer tidak akan mengalami kekurangan misi untuk dilakukan. Misi-misi yang ada, rata-rata bisa dilakukan secara solo. Tapi sudah pasti akan lebih seru apabila kamu bisa menjalankan misi tersebut dengan lebih dari satu pemain. Kamu bisa membentuk kelompok untuk bertempur dan menjalankan misi bersama untuk mempermudah dan membuat suasana permainan lebih ramai.
Misi yang diberikan dalam Age of Reckoning kebanyakan adalah misi-misi standar. Bunuh sejumlah musuh atau kumpulkan sejumlah bunga untuk menyelesaikan misi. Tapi Warhammer Online telah membuat misi tersebut terasa lebih mudah dengan disediakannya sistem map yang akan membantu kamu menemukan misi mana yang lebih mudah untuk dilaksanakan terlebih dahulu.
Lalu ada mode permainan Player-versus-Player (PvP) yang merupakan salah satu model permainan paling umum dan juga paling dicari oleh kebanyakan fans game online. Saat kamu memainkan mode PvP ini, bukan berarti kamu akan bertarung langsung satu lawan satu sendirian. Disini, sistem pertarungan yang diterapkan adalah sistem pertarungan antar ras. Jadi, apabila kamu termasuk dalam ras High Elves, maka nantinya kamu akan bertarung bersama dengan pemain lain yang juga menggunakan High Elves melawan ras lain. Tapi perlu diingat juga. Pertarungan disini juga mengutamakan pertarungan antara baik dan jahat. Pihak yang baik disebut sebagai Order players (High Elves, Empire dan Dwraves) dan pihak yang jahat disebut sebagai Destruction players (Dark Elves, Greenskins dan Chaos). Kebanyakan misi yang diberikan disini bersifat deathmatch alami. Bukan berarti tidak akan ada misi yang memiliki objektif lain. Kadang kamu juga akan mendapatkan objektif seperti menguasai beberapa lokasi strategis tertentu atau mengambil beberapa objek tertentu.
Masih belum puas juga dengan seluruh mode tersebut? Jangan khawatir, karena masih ada satu lagi model pertarungan yang dapat dilakukan disini, yakni pertarungan Realm-versus-Realm (RvR), yang mengambil daerah pertarungan di daerah terbuka dimana kekuatan Order dan Destruction saling bertemu dan bertarung. Peperangan ini merupakan sebuah pertarungan untuk mendapatkan dan mempertahankan benteng yang strategis dan masih banyak lagi koordinasi yang bisa kamu temukan disini. Pada setiap benteng, terdapat perkemahan yang dapat kamu ambil dan kamu tempati. Dengan melakukan hal tersebut, kamu akan memperkuat pertahanan dari benteng tersebut (bila pihak kamu sedang mempertahankan benteng) atau memperlemah benteng tersebut (bila pihak kamu sedang berusaha untuk merebut benteng).
Hal yang menarik mengenai Warhammer Online adalah seluruh mode tersebut bisa memenuhi keinginan pemain secara spesifik. Bila kamu merupakan tipe pemain yang lebih suka bermain solo atau hanya dengan kelompok kecil, kamu bisa menghabiskan waktumu dengan menjalankan misi dan kemudian semakin lama semakin berkembang dengan menjalankan misi yang lebih berat. Apabila kamu adalah tipe pemain yang lebih menyukai PvP, ada 2 mode yang dapat kamu mainkan. Sangatlah mudah untuk membentuk sebuah kelompok, war band (sekelompok besar), atau bahkan sebuah guild resmi dimana setiap pemain akan memiliki pangkat dan sebagainya. Game ini juga termasuk game yang bersifat sosial.
Sedangkan dalam hal inovasi, Warhammer Online sama sekali tidak membuat sesuatu yang baru, tapi untungnya Warhammer Online berhasil menyajikan seluruh elemen yang dibutuhkan dalam game online secara menarik dan bagus. Permainan juga tergolong mudah. Mengapa bisa kami katakan mudah? Karena game ini menyediakan beberapa tools yang memang sangat berguna untuk membantu memantau petualanganmu. Sebagai contoh, saat dalam permainan, cobalah untuk membuka sebuah ensiklopedia dalam permainan yang disebut dengan Tome of Knowledge. Dengan buku ini, kamu bisa mengetahui seluruh perkembangan dari karaktermu. Dari banyaknya pencapaian yang sudah kamu dapatkan, berapa banyak musuh yang sudah kamu bunuh atau hanya membaca kisah yang disajikan disini.
Lalu untuk masalah leveling up, kamu tidak perlu terlalu bingung karena game ini dapat dikatakan sebagai tipe yang murah hati. Kamu tidak perlu lagi pergi berkeliling ke seluruh map yang ada hanya untuk berburu monster dan mencoba menaikan level. Dengan banyaknya misi yang dapat kamu lakukan, belum lagi ditambah dengan tipe permainan PvP, setiap kali kamu menyelesaikan misi-misi tersebut, kamu akan mendapatkan experience dalam jumlah besar.
Sedangkan untuk masalah grafik, game ini sama sekali tidak membutuhkan kualitas grafik yang terlalu tinggi untuk PC. Bukan berarti game ini tidak memiliki grafik yang bagus. Dari lembah berbatu dari Empire capital Altdorf hingga daerah pegunungan dari suku dwarves, daerah hijau elves dan banyak lagi tempat lain yang dapat kamu lihat dan kamu nikmati. Bahkan desain monsternya sendiri cukup menyeramkan. Mulai dari hydra sampai dengan desain troll yang berkesan brutal, warna yang digunakan sangat terang. Suara juga sudah cukup bagus. Kebanyakan suara yang ada dalam game terkonsentrasi pada lingkungan di sekitar seperti suara gemerisik daun dan suara angin yang berhembus.
Sebagai penutup, menurut kami game ini cukup bagus dan banyak sekali yang akan dapat kamu nikmati dan kamu lihat di game ini. Butuh lebih dari sekedar berminggu-minggu untuk bisa menjelajahi semuanya.
Read More... “Warhammer Online: Age of Reckoning” »»
Kamis, 26 Maret 2009
Resident Evil 5: review ketiga
Label: action, adventure, game news, game preview, game reviews, hot game, new game, Rilis game

Rabu, 25 Maret 2009
Resident Evil 5: review kedua
Label: action, adventure, game news, game preview, game reviews, horror, hot game, new game, Rilis game

Aksi Chris dan Sheva sepanjang permainan, sangat kental dengan unsur run and gun. Saking kentalnya, sampai-sampai kami merasa kalau Resident Evil 5 banyak sekali kehilangan unsur puzzle yang dulu biasanya menghiasi sepanjang permainan. Yah walaupun run and gun yang ada di sini bukan run and gun dalam arti sesungguhnya, sebab kita harus berdiri mematung saat ingin menembak musuh (mirip dengan cara Leon menembak di Resident Evil 4). Aksi yang sangat dominan di Resident Evil 5 untungnya didukung dengan banyaknya jenis persenjataan. Kita akan berhadapan dengan senjata bilogis yang canggih, jadi tidak ada salahnya kalau kita mempersiapkan diri dengan senjata-senjata yang sedikit lebih tradisional seperti peluru, granat ataupun roket dalam jumlah yang cukup banyak. Semua persenjataan tersebut bisa kita upgrade agar lebih efektif dan menyakitkan bagi para zombie, walaupun jujur saja kami masih mengharapkan kalau Chris tiba-tiba terpeleset lidah dan berteriak Hadouken sambil mengeluarkan bola api kebiruan (Tetep! Ngarep).
Bila AI Sheva agak bodoh karena boros, maka AI musuh jauh lebih bodoh lagi. Mereka sering sekali berlari ke arah kita kemudian terdiam minta ditembak atau malah kadang mereka berlari ke arah yang tidak semestinya. Satu-satunya yang menakutkan dari para Oboros adalah kelincahan dan daya tahan yang mereka miliki pada monster tipe tertentu. Khusus untuk para Ganados, mereka lebih sering merepotkan Chris karena jumlahnya dan cara berburu mereka yang keroyokan. Jadi bisa diambil kesimpulan kalau para AI dalam Resident Evil 5 membaik bila dibandingkan Resident Evil 4, tetapi tetap tidak bisa dibilang sempurna.
Kalau ditilik dari grafis, Resident Evil 5 memiliki grafis yang sangat aduhai secara artistik maupun teknik. Ketajaman gambarnya memanjakan mata apa lagi detil lingkungannya, dijamin kamu akan terkesima dengan suguhan grafis yang dimiliki oleh Resident Evil 5. Framerate dalam game ini juga tidak mengalami drop walaupun banyak musuh yang tampil di satu layar, hal ini tentu bisa menjadi sebuah bukti kalau Capcom memang selalu memoles waralaba andalan mereka agar selalu tampil prima. Dari sisi suara, tidak ada keluhan yang berarti menimpa Resident Evil 5, paling hanya masalah dialog yang kurang ekspresif dan mengena, sisanya patut untuk dipuji. Read More... “Resident Evil 5: review kedua” »»
Selasa, 24 Maret 2009
Resident Evil 5: review pertama
Label: action, adventure, game news, game preview, game reviews, horror, hot game, new game, Rilis game

Game yang akan kami review kali ini sudah memulai debutnya di tahun 1996 dan memiliki jutaan penggemar setia yang selalu menanti-nantikan kelanjutan ceritanya. Dalam game tersebut kita akan berhadapan dengan serangan zombie dan monster-monster lainnya, pasti kalian sudah menduga game apa yang akan kami review kali ini. Yak betul sekali, game yang kami maksud adalah Resident Evil 5.
Di Resident Evil 5 kita akan berperan sebagai Chris Redfield yang sudah menjadi anggota BSAA (Bioterrorism Security Assessment Alliance). Kali ini Chris berpasangan dengan Sheva Alomar bukan Jill Valentine. Kayaknya mentang-mentang Chris masuk ke BSAA dan memiliki waktu libur yang lebih lama dari Leon, Chris yang tampil di Resdient Evil 5 memiliki otot yang lebih kekar dan dada yang lebih bidang dari Carlos Olivera sekalipun. Saking kekar dan berototnya badan Chris, kami sampai-sampai mengharapkan Chris terpeleset lidah dan meneriakkan Tatsumaki Senpu Kyaku atau Shoryuken (abis ototnya mirip dengan milik para karakter SF IV sih!).
Selama bertualang di Afrika Chris harus bahu membahu dengan Sheva untuk melawti rintangan ataupun mengalahkan para Majini (Plagas). Nama Plagas kembali dibawa-bawa di Resident Evil 5. Jadi bisa dipastikan kalau mahluk penyebab mutasi aneh dan mengerikan yang ada di sini bukanlah virus melainkan para parasit yang dulu pernah dihadapi oleh Leon. Para Uroboros/Majini (Plagas Type 2) langsung tumbuh menjadi dewasa, tidak seperti para Ganados yang mengalami fase anak-anak, loh kok jadi spoiler ya. Yang jelas Resident Evil 5 memiliki fitur offline co-op mirip dengan serial Gears of War, fitur ini sedikit banyak menghilangkan rasa horor dan survive yang ada di Resident Evil. Tapi enggak apa-apa, toh sebagai gantinya kita akan disuguhi aksi yang intens dan ketegangan yang tidak ada habis-habisnya. Read More... “Resident Evil 5: review pertama” »»
Sabtu, 21 Maret 2009
Halo Wars cpai 1 juta copy
Label: action, adventure, game news, game preview, game reviews, hot game, new game

Dalam sebuah pengumuman yang menyatakan bahwa Halo Wars telah terjual sebanyak 1 juta copy di seluruh dunia, publisher Microsoft juga sekaligus mengkonfirmasi bahwa mereka sedang bekerja sama dengan developer Ensemble Studios untuk konten baru game Halo Wars. Microsoft mengklaim bahwa penjualan awal Halo Wars yang cukup tinggi telah membuat game eksklusif untuk Xbox 360 ini sebagai game RTS terlaris sepanjang masa di seluruh generasi konsol.
Robot Entertainment yang terdiri dari bekas developer Ensemble mengatakan bahwa mereka akan tetap mendukung Halo Wars.
Situs resmi Halo Wars juga telah meluncurkan sebuah statistic tracking page yang terus memberikan informasi yang up-to-date terhadap seluruh game yang pernah dimainkan selama ini. Menurut situs tersebut, sekitar 1,8 juta game multiplayer online telah dimainkan hingga sekarang, dengan jumlah pemain sudah lebih dari 6,6 juta pemain yang bergabung dalam pertarungan tersebut. Situs tersebut juga membeberkan informasi lain seperti peta dan bahkan info dalam game yang sedang dimainkan di Xbox Live.
Read More... “Halo Wars cpai 1 juta copy” »»
Minggu, 15 Maret 2009
MadWorld
Label: action, adventure, game news, game preview, game reviews, hot game, new game, Rilis game

Sudah banyak game-game yang mengumbar kekerasan dan juga berdarah-darah. Ambil contoh game PS2, Manhunt dan game terbaru next-gen, Afro-Samurai yang sarat akan kekerasan. Kini, giliran konsol kasual Nintendo, Wii yang mengumbar kekerasan dengan game penuh darahnya, Madworld. Tapi yang perlu dicatat, kekerasan disini bukan hanya sekedar kekerasan biasa, tetapi benar-benar memperlihatkan sebuah kekerasan yang bahkan sudah di luar batas perikemanusiaan. Salah satu contoh, kamu bisa menggunakan sebuah tongkat penuh duri, kemudian menusukkan senjata tersebut dari bawah, hingga tembus ke mulut dan menyebabkan darah bermuncratan dimana-mana. Yang menyebabkan game ini menjadi game yang terlihat penuh kekerasan adalah pengaruh dari grafik hitam putih yang digunakan oleh SEGA dalam penyajian gameplaynya. Sedangkan untuk darah, SEGA membiarkannya tetap dalam warna aslinya sehingga memberikan kekontrasan yang sangat kentara.
Tapi sudah pasti bukan ciri dari SEGA untuk hanya menyajikan gameplay penuh kekerasan dan darah. Di balik itu semua, terdapat gameplay yang menarik, ditopang dengan jalan cerita yang juga cukup seru. Secara keseluruhan, sebenarnya game ini bukanlah game yang cocok untuk segala umur dikarenakan dengan penuhnya adegan berdarah dan itu sudah sangat pasti tidak akan cocok untuk anak kecil.
Grafik merupakan sebuah titik kelebihan yang dimiliki oleh Madworld. Apa yang menyebabkan kami mengatakan demikian? Mengingat konsol Wii tidak memiliki engine yang sekuat Xbox360 maupun PlayStation 3, penggunaan desain ala Sin City dan gaya penggambaran yang mirip dengan Okami dan Viewtiful Joe membuat Madworld menjadi sebuah seni yang unik dalam dunianya. Sebagai hasilnya adalah karakter-karakter unik yang tentunya membuat kamu terpana. Musuhnya pun memiliki gaya penggambaran yang sangat bagus. Bahkan ada beberapa bos yang digambar sedemikian rupa, sehingga saat kamu menghadapinya, saking menakutkannya bos tersebut, kamu akan lebih memilih untuk kabur daripada menghadapinya. Belum pernah ada game yang penuh dengan darah seperti Madworld.
Kekerasan yang ada juga meresap sepenuhnya ke seluruh sudut terkecil dari game ini, sehingga kamu bisa melihatnya dengan jelas. Dengan adanya gaya penggambaran hitam putih, yang nantinya hanya akan dihiasi dengan warna merah, membuat setiap kali karakter utama game ini, Jack, seorang karakter misterius yang sebelah tangannya digantikan oleh sebuah gergaji mesin, membelah menjadi dua, menebas kepala musuh atau menarik keluar jantung seorang kemudian menghancurkannya, akan terlihat lebih sadis daripada biasanya. Seperti yang sudah kami ungkapkan diatas, Madworld merupakan sebuah game yang sangat teramat kejam dan brutal. Tidak heran game ini mendapatkan rating M (Mature).
Bila dedifinisikan secara harafiah, game ini dapat dikatakan sebagai game tipe beat-em up. Dalam kisah game ini, Jack akan bergerak melalui berbagai area dan menghancurkan musuh-musuh yang berada di depan mata. Tapi bukan hanya itu saja yang perlu diperhatikan disini. Tentunya akan sangat mengherankan apabila dalam game seperti Madworld, tidak memiliki gerakan penghabisan layaknya game beat-em up. Gerakan penghabisan dari Jack selalu penuh gaya dan kesadisan. Salah satu contoh, mematahkan tubuh musuh menjadi dua, membelah tubuh musuh menggunakan katana atau menggunakan gergaji mesin di tanganmu untuk membelah musuh secara vertikal. Yang juga cukup menarik disini, Platinum Games juga memberikan rangkaian gerakan penutup yang dapat dikaitkan dengan linkungan sekitar. Contoh, tempat pembuangan sampah yang ditutup dengan keras saat musuh berada di tengah-tengahnya sehingga musuh terbelah menjadi dua. Hal ini semakin menambahkan variasi permainan dan kedinamisan permainan.
Gameplay sudah pasti akan terkesan repetiti, mengingat ini merupakan game dengan genre beat-em up. Tapi, seluruh kebrutalan yang ada di dalamnya membuat permainan repetitif ini tidak membosankan. Untuk memperkecil tingkat repetitif dalam Madworld, mereka juga menciptkan beberapa cara pembunuhan yang hanya dapat dilakukan di area tertentu. Beberapa pembunuhan disini menggunakan senjata dan beberapa lagi lebih condong ke situasi. Selain itu, sebuah game tidak akan lengkap tanpa adanya mini-games untuk membuat sebuah game lebih menarik.
Kontrol yang diberikan oleh Platinum Games cukup simple dan efektif. Jack akan kamu kontrol menggunakan analog stick nunchuk dan fungsi pointer disini tidak akan digunakan untuk sistem pertarungan yang akan lebih bertumpu pada gerakan-gerakan lincah. Jack akan mengeluarkan pukulan keras setiap kali kamu menekan tombol A, kemudian menekan B_Trigger untuk mengeluarkan gergaji yang dapat ditebas secara horizontal atau vertikal dengan sedikit gerakan tangan saja. Sudah terlalu sering, sebuah game action menggunakan gerakan yang berlebihan atau menggantikan fungsi tombol dengan gerakan-gerakan tak berarti. Tapi dalam Madworld, hal tersebut tidak terjadi. Kontrolnya terasa sangat bersahabat dan responsif. Sebagai buktinya adalah gerakan utama Jack yaitu memukul yang dapat dilakukan dengan menekan tombol A dan serangan menggunakan gergaji yang dipacu dengan gerakan tangan.
Satu-satunya kekurangan yang paling terlihat disini adalah gerakan kamera yang tidak terlalu bagus. Pilihan yang bisa kamu lakukan disini terbatas. Kamu hanya bisa mengatur sudut pandang Jack ke tengah. Itu saja. Gerakan kamera disini bersifat manual sehingga kadang kamu akan mendapatkan Jack yang sedang bergerak ke arah layar. Untuk mengembalikan sudut pandangnya, kamu harus menekan arah kanan atau kiri di D-Pad. Kadang hal ini bisa membuat frustasi, apalagi saat kamu sedang di tengah pertarungan sengit dengan musuh.
Kontrol yang berubah-ubah pada game disini dilengkapi dengan sistem combo yang memungkinkan kamu untuk melakukan pembunuhan yang bersifat lebih kreatif. Kamu akan mendapatkan poin setiap kali kamu membunuh musuh, tapi poin tersebut akan berkali lipat saat kamu menggabungkan gerakan tersebut dengan aksi mutilasi sadis tambahan. Contoh, kamu bisa menjebak seorang musuh di tengah sebuah ban, kemudian menusuknya berkali-kali menggunakan tongkat papan penunjuk arah kemudian membanting mereka ke sebuah dinding yang penuh dengan duri. Seluruh kekejaman tersebut akan mendapatkan poin yang tentunya jauh lebih banyak daripada saat kamu hanya membunuh musuh langsung dengan menggunakan gergaji mesin. Sistem combo ini merupakan sebuah sistem yang wajib kamu perhatikan. Apabila tidak, maka nantinya perjalananmu akan menjadi lebih sulit, mengingat beberapa mini game dan pertarungan dengan bos tertentu baru akan bisa dilakukan saat kamu telah mencapai angka poin tertentu.
Untuk kisah game ini, diceritakan bahwa entah bagaimana caranya, Jack berakhir dengan berada dalam sebuah kota yang bernama Varrigan City dan di kota tersebut, teroris yang mengendalikan kota ini sedang mengadakan sebuah permainan yang dinamakan Death Watch. Seluruh penduduk kota yang tidak bersalah pun terpaksa harus ikut. Alasannya, teroris tersebut telah menyebarkan racun di udara. Hanya bagi mereka yang ikut bertarunglah yang akan mendapatkan obat penangkalnya. Biasanya, cerita dalam sebuah game yang bertema beat-em up tidak akan pernah terlalu bagus. Tapi tidak halnya dengan Madworld. Harus diingat, Yasumi Matsuni dari Final Fantasy lah yang menuliskan jalan ceritanya. Hasil akhirnya sudah dapat ditebak. Mengesankan.
Untuk pengisi suara, SEGA dan Platinum Games mengontrak pengisi suara Greg Proops dan John Dimaggio sebagai pengisi suara sang komentator dalam Death Watch. Mereka dapat dikatakan merupakan pengisi suara acara komentator yang cukup meyakinkan karena mereka berdua terasa begitu padu. Mereka sama sekali tidak takut untuk mengeluarkan kata-kata kotor atau bahkan menyinggung masalah istri orang dengan vulgarnya. Komedi yang terasa disini terasa tidak dibuat-buat. Game ini juga ditemani dengan lagu hip-hop yang terdiri dari 20 lagu yang terpilih dari beberapa artis penyanyi rap. Yang menjadi masalah untuk masalah suara disini adalah kalimat-kalimat yang diucapkan oleh para penjahat dalam game ini cenderung sama, sehingga kadang terasa sangat membosankan.
Sedangkan untuk lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan permainan ini, Madworld hanya membutuhkan waktu sekitar lima sampai enam jam untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, bagi mereka yang lebih mementingkan lama permainan, kamu perlu menjauh dari game ini. Tapi untuk kamu yang memiliki sifat perfeksionis, kamu mungkin akan mau memainkan game ini. Setelah kamu menyelesaikan game ini, Madworld akan memberikan beberapa tambahan seperti senjata setelah kamu menyelesaikan game ini dalam normal mode yang nantikan akan dapat kamu gunakan dalam hard mode. Sudah tentu akan tersedia juga mode untuk bermain bersama dengan teman menggunakan split screen.
Secara keseluruhan, kami menyimpulkan bahwa game ini adalah sebuah game yang sangat menyenangkan untuk dimainkan terutama oleh orang dewasa. Sangat tidak direkomendasikan untuk anak-anak di bawah umur. Dengan visual yang unik dan desain karakter yang juga sama unik ala Sin City, game ini menawarkan sebuah gameplay baru unik dimana kamu bisa dengan sesuka hati menghancurkan musuh dengan cara yang paling kamu sukai. Tapi ingat, game ini sama sekali tidak boleh dimainkan oleh anak-anak karena gameplay yang terlampau keras dan terlalu berdarah-darah.
Read More... “MadWorld” »»
Kamis, 12 Maret 2009
Fire Emblem
Label: action, adventure, game news, game preview, game reviews, hot game, new game, racing


Seperti yang sudah kami jelaskan, game ini merupakan sebuah game strategi RPG yang mirip dengan Final Fantasy Tactics atau Advance Wars. Dengan menggunakan arena pertarungan yang menggunakan grid-base, pemain akan memberikan perintah pada masing-masing unitnya dan membiarkan mereka yang melakukan pertarungannya. Mekanisme pertarungan yang berlaku disini menggunakan sistem tradisional dimana pedang efektif melawan kapak, kapak efektif melawan tombak dan tombak efektif melawan pedang. Sebenarnya sistem pertarungan seperti ini bukan bagian dari game originalnya dan tidak lama kemudian, mekanisme ini diperkenalkan serta diimplementasikan dalam game remake-nya.
Ada banyak sekali varias pertarungan dalam gameplay-nya daripada hanya sekedar mengalahkan semua musuhmu. Di awal-awal, kamu akan dipaksa untuk mengorbankan salah satu unitmu sebagai umpan agar pasukanmu bisa kabur. Beberapa unit tertentu memiliki kemampuan khusus yang bisa mengeksploitasi arena pertempuran. Sebagai contoh, unit thieves yang dapat membuka kunci serta mencuri harta dari kota dan kastil. Menggerakan sebuah unit ke dalam sebuah rumah akan memungkinkan mereka untuk berbicara dengan para penduduk setempat dan mungkin saja bisa mendapatkan informasi berharga mengenai konflik yang sedang ada sekarang ini. Sebenarnya game ini membutuhkan keputusan yang strategis karena kamu diharuskan untuk mengorbankan giliran salah satu pasukanmu untuk bisa mendapatkan informasi ini. Apabila kamu menempatkan karakter yang tepat di samping musuh yang benar, kamu bisa saja meyakinkan mereka untuk membelot ke pihakmu. Ini merupakan sebuah game dimana kamu tidak bisa main dengan santai.
Bagi mereka yang telah memainkan game Fire Emblem ini di Famicom, tentu akan mengenal peta pada Shadow Dragon. Tampilan grid dari tahun 1990 telah diupdate dengan grafik yang lebih modern. Banyak sekali fitur-fitur baru yang ditambahkan disini. Salah satu contoh tambahan tersebut adalah adanya empat chapter pendahuluan yang diikutsertakan di awal game ini, kemudian diteruskan ke tempat dimana game tersebut pertama bermula.
Apabila kamu merupakan seorang gamer yang sudah merasa bosan dengan banyaknya game santai yang dikeluarkan oleh Nintendo untuk DS, maka Fire Emblem ini adalah game yang cocok untuk kamu. Bukan saja game ini membutuhkan banyak sekali pemikiran strategis, game ini juga terkenal sebagai sebuah game yang tidak mengenal belas kasihan bagi kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pemain. Apabila salah satu unitmu mati, maka unit tersebut benar-benar telah mati. Kamu tidak akan bisa menghidupkan unit tersebut dan mereka juga tidak akan kembali setelah pertarungan berakhir. Memang terlihat kejam, tapi itulah yang membuat setiap keputusan yang dibuat menjadi sangat penting. Sering sekali, kamu dipaksa untuk mengulang sebuah pertarungan yang sudah kamu lewati untuk menjaga agar tidak kehilangan anggota tim yang berharga. Tapi akan ada saat dimana kamu harus mengorbankan seseorang. Mencoba untuk menjaga agar seluruh unitmu tetap hidup menambah panjang daftar strategi yang harus kamu pikirkan dan tidak akan dapat kamu temukan dalam game strategi manapun. Hal ini benar-benar merupakan sebuah perubahan yang patut kita sambut dengan baik dan juga merupakan sebuah pengingat bagi kita bahwa Nintendo juga bisa menciptakan game hardcore apabila mereka mau.

Berhubung sekarang ini, menjaga agar unit-mu tetap hidup merupakan sebuah hal yang sangat penting, kamu harus memperhatikan jarak serangan dari musuh. Bagaimana caranya? Satu lagi fitur yang ada dari game ini untuk membantu kamu. Kamu akan dapat melihat jarak serangan dari musuhmu, beda halnya dengan kebanyakan game strategi. Benar-benar merupakan sebuah fitur yang sangat membantu.
Fitur lain yang ditambahkan disini adalah adalahnya mode Wi-fi dan multiplayer. Dua pemain dapat melakukan pertarungan kecil-kecilan baik secara lokal maupun online. Tapi sayangnya, dalam pertarungan ini, kamu hanya diperbolehkan membawa 5 petarung. Selain itu, game ini juga mendukung voice chat. Bagi pemain yang sedang kesulitan dalam permainan, entah karena musuhnya terlalu kuat atau tidak punya item yang cukup bagus untuk bertarung dengan musuh, kamu dapat meminjam pasukan yang lebih kuat dari temanmu atau membeli barang-barang langka dari toko online dengan uang yang kamu dapatkan dari pertarungan.
Secara keseluruhan, Shadow Dragon terlihat cukup bagus, walaupun masih tidak dapat disamakan dengan game strategi keluaran Square Enix pada DS seperti Final Fantasy Tactics A2. Fire Emblem: Shadow Dragon sebenarnya tidak menawarkan sesuatu yang revolusioner. Tapi yang patut kita perhatikan disini adalah kenyataan bahwa game ini merupakan sebuah game hasil polesan ulang dan merupakan sebuah gaming strategi yang cukup seimbang. Nintendo melakukan pekerjaan yang cukup bagus dengan tetap membiarkan tantangan yang memang sudah terkenal dari seri ini dan pada saat yang bersamaan, juga menyajikan sebuah pengalaman bermain yang lebih bersahabat bagi mereka yang baru pertama kali memainkan game ini.
Need For Speed: Shift, Rilis September 2009
Label: balap, car, game balap, game news, game preview, game reviews, hot game, Need For speed, new game, racing, Rilis game

Suka dengan game balap mobil , tunggu saja edisi NFS Shift. Rencananya keluar pada musim semi 2009 ini, dibawah tampilan gambar dari NFS Shift. Akan dirilis di 3 sistem yaitu XBox 360, PS3, dan PC.
